primaradio.id – Setelah berproses sejak 2016, lima fotografer muda berbakat: Omay (penyandang down syndrome), Pina, Kiking, Mukidi (bisu tuli) berkesempatan mengikat jejak karya foto mereka melalui buku fotografi.
Disusul tahun 2021, Jacky (bisu tuli) yang bergabung bersama ‘seniornya’, mampu beradaptasi untuk terlibat dalam berbagai kesempatan belajar foto.
Kelima sobat fotografer muda ini lantas memberikan karya terbaik mereka untuk disusun dalam sebuah fotografi bertajuk ‘Tutur Mata’.
Sebanyak 48 foto terpilih oleh kurator dan editor buku: Mamuk Ismuntoro,menjadi penanda bagi bangkitnya kemampuan penyandang disabilitas untuk berkarya di bidang fotografi.
“Memperhatikan dan menyeleksi ratusan karya foto mereka menjadi pelajaran tersendiri bagi saya. Betapa, sobat fotografer muda ini adalah pendobrak asumsi kemustahilan karya terbaik penyandang disabilitas,” kata Mamuk Ismuntoro, kurator buku foto “Tutur Mata”.
Sementara itu,Leo Arief Budiman, mentor dan pendamping kelima fotografer muda ini menambahkan bahwa gerakan Disabilitas Berkarya sejauh ini memang mendorong anak-anak penyandang disabilitas untuk lebih maju dan kelak mandiri.
“Setelah proses kurang lebih 6 tahun, mereka kini jauh lebih percaya diri,” kata Leo.
Buku foto ‘Tutur Mata’ juga mendapat apresiasi dari Empu fotografi Indonesia: Oscar Motuloh, yang memberikan kata pengantar dalam buku.
” Teman-teman semua boleh mengadopsi buku foto ‘Tutur Mata’. Silakan DM di IG resmi @disabilitas_berkarya untuk pemesanan buku,” imbuh Eko Doto Nugroho, Humas Disabilitas Berkarya. (*)