
primaradio.id – Perayaan 17 Agutus merupakan momen yang penting bagi bangsa Indonesia. Namun pada momen 17 Agustus saat, suasana sedikit agak berbeda dikarenakan situasi pandemi yang sedang dialami di seluruh Indonesia. Namun semangat kemerdekaan tidak akan luntur seperti yang dilakukan oleh Embran Nawawi, Senior Fashion Designer yang terkenal di Surabaya.
Di momen perayaan 17 Agustus ini, Embran Nawawi dan E to Z Project bekerja sama dengan Royal Tulip Darmo Surabaya; hotel bintang 5 di tengah Kota Surabaya, Fotografer Zaldy Ogawa , Hana MUA serta Ivonia, seorang model muda asal Surabaya melakukan gebrakan baru dengan menyajikan karya yang luar biasa dan unik yang baru pertama kali di Indonesia.
Upacara 17 Agustus yang biasa dilakukan di lapangan terbuka, kini akan dilakukan pertama kalinya di dalam Royal Lounge, Royal Tulip Darmo Surabaya. Upacara 17 Agustus ini pun dibuat ala Fashion dengan mematuhi protokol kesehatan dan tidak meninggalkan esensi penting akan rasa nasionalisme pada negara Republik Indonesia.
Seorang designer Jawa Timur yang sangat mencintai budaya dan Wastra Indonesia ini, EMBRAN NAWAWI bekerja sama denga hotel mewah bitang lima ROYAL TULIP yang yang di disuport oleh E to Z Project Fashion untuk mewujudkan cinta Indonesia nya dengan membuat fashion draping atau membuat busana tanpa jahitan dan pola yang dibuat langsung di badan seorang model cantik Ivory. Ide yang tumbuh dari konsep berbusana ala wanita Jawa jama dahulu yaitu Dodotan atau melilit kain ditubuh sebagai bukti bahwa Indonesia menjadi besar karena sejarah budayanya yang masih melekat di jiwa rakyat Indonesia.
Penggunaan kain merah sepanjang 7 meter ini terdiri dari kain batik monokrom merah putih sepanjang 2 meter rancangan Embran Nawawi kemudian di padukan dengan kain modern berupa lace merah sepanjang 3 meter ditambah dengan kain rami merah sepanjang 2 meter.
Kain merah ini dijadikan atasan atau blouse yang glamour dengan teknik Lipit, kerut dan lilit di tubuh model. Kain putih dengan panjang 6 meter dijadikan sebagai bawahan dengan menggunakan teknik lipit dan ekor yang menjuntai panjang kebelakang.
“Dari busana draping dodotan ini akan terlihat busana yang sangat glamour dan elegan seperti bendera merah putih yang berkibar sebagai rasa cinta kita terhadap Indonesia. Esensi busana ini adalah kita harus bangga dengan Indonesia yang tercermin dari perilaku di kehidupan sehari – hari,” kata Embran Nawawi – Senior Fashion Designer
Selain draping fashion merah putih, 7 anak-anak akan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, Hari Merdeka dan Pada Mu negeri dengan menggunakan kain batik merah dari madura dengan atasan putih. Harapannya adalah untuk menumbuhkan jiwa patriotisme dan kebangsaan anak generasi alfa terhadap bangsanya. Suasana hari kemerdekaan yang dibuat seperti sebuah peragaan busana trunk show dengan konsep merah putih ini menjadi semangat baru seperti jargon 76 tahun Indonesia, Indonesia Bangkit, Indonesia tumbuh.
“Melalui momen hari kemerdekaan Indonesia ini, kami ingin menginspirasi masyarakat Indonesia untuk tetap semangat dan melakukan yang terbaik ditengah kondisi pandemi sekarang ini salah satunya adalah dengan cara berkarya. Kami yakin, jika kita selalu berpikiran positif dan melakukan hal terbaik, hal yang baik pun akan datang kepada diri kita masing – masing. Kami berharap, pandemi segera berakhir. Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh,” kata Deddy Sasmitha – General Manager, Royal Tulip Darmo Surabaya.
Dengan menerapkan protokol kesehatan yang tinggi, Royal Tulip dan E to Z Project Fashion yang di gawangi Embran Nawawi dan Zaldy Ogawa berharap gaya hidup narmal baru sudah menjadi kebiasaan seruluruh generasi kita dengan mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilita tetapi tetap bisa berkarya dan produktif. (*)





