Home Ekonomi & Pemerintah Serapan Beras Bulog Jawa Timur Minim

Serapan Beras Bulog Jawa Timur Minim

1,027 views
0
SHARE
Petugas berada di tumpukan beras untuk masyarakat miskin (raskin) yang akan didistribusikan ke rumah tangga sasaran (RTS) wilayah Kabupaten Nganjuk di gudang Bulog Sub Divre V Kediri di kawasan Kedondong, Nganjuk, Jawa Timur, Rabu (29/1). Data Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Masyarakat (Menkokresra) Jumlah Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTS-PM) Program beras Raskin nasional 2014 sebanyak 15.530.897 rumah tangga, sama dengan RTS-PM pada tahun 2013. ANTARA FOTO/Rudi Mulya/ss/mes/14

primaradio.id – Sepanjang tahun 2014 hingga kini, Bulog Jawa Timur mengaku serapan beras masih minim. Hal ini lantaran tekanan faktor eksternal menjadi penyebab serapan beras terus menurun setiap bulannya. Faktor cuaca yang tidak menentu, juga menjadi penyebab utama serapan bulog sepanjang tahun 2014 hingga kuartal pertama 2015 rendah.

Selain itu, persaingan eksternal dengan swasta juga memicu angka serapan bulog semakin minim. Aksi membeli gabah beras dalam jumlah besar, berkualitas baik, dan harga berapapun oleh swasta membuat kondisi serapan beras oleh bulog melambat. Hal tersebut diperparah dengan panen yang tidak merata dan mundur dari target yang ditentukan. Sehingga hal ini mengganggu pasokan beras yang ada.

Menurut Kepala Bulog Divre Jatim, Witono menyebutkan bahwa, minimnya serapan beras bulog juga dipicu adanya Inpres nomor 15 Tahun 2015 tentang Kebijakan Pengadaan Payung Hukum Bagi Perum Bulog menyerap gabah dan beras petani. Tercatat saat ini, bulog Jatim baru menyerap 226 ribu ton dari target hingga akhir tahun sebanyak 750 ribu ton beras.

Witono menambahkan, setiap hari sebanyak 2000 hingga 5000 ton baru bisa terserap lantaran cuaca yang buruk. Padahal, jika faktor eksternal diabaikan, perharinya bulog bisa menyerap beras dan gabah petani sekitar 9000-11000 ton beras.Minimnya serapan beras bulog juga ditengarai jawa timur harus mengekspor produksi beras ke provinsi lain sebanyak 40% atau 400.000 ton dari produksi yang ada. (Zum/Nji)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here