
primaradio.id – Tanaman eceng gondok dan tumpukan sampah yang menyumbat aliran sungai di Kabupaten Sidoarjo telah lama menjadi perhatian. Dampak dari penyumbatan tersebut adalah munculnya bau tidak sedap, rentan menimbulkan banjir apabila musim hujan datang dan lambat laun akan menimbulkan penyakit bagi warga sekitar.
Menindaklanjuti hal tersebut, Pejuang Muda dibawah koordinasi mentor eksternal Dr. Tri Siwi Agustina, SE, MSi, Nur Deliana Parahianti, A.Ks, dan bapak Muh. Ihsan, S.Sos selaku koordinator PKH Dinas Sosial Kabupaten Sidoarjo mengadakan Gerakan Sanitasi Lingkungan bertempat di dusun Kepetingan, Desa Sawohan, Kecamatan Buduran.
Angga Tri Saputra, selaku Ketua Pejuang Muda Kabupaten Sidoarjo menjelaskan alasan timnya mengangkat topik ini setelah melihat di lapangan selama mereka melakukan verifikasi – validasi (verval) data sebagai bagian dari tugas yang mereka jalankan sebagai Pejuang Muda menemui kenyataan bahwa kesadaran masyarakat untuk menjalankan pola hidup bersih dan sehat masih sangat rendah terutama di dusun Kepetingan, Desa Sawohan “ Selama menjalankan tugas sebagai pejuang muda, banyak ditemui gulma atau eceng gondok, selain itu desa tersebut mengalami krisis air bersih untuk kebutuhan sehari – hari, berawal dari hal tersebut kami ingin membantu dan berkontribusi untuk masyarakat kepetingan mencapai lingkungan yang bersih dan membangun produktifitas warga kepetingan” ujar mahasiswa yang saat ini tercatat sebagai mahasiswa yang menuntut ilmu di Universitas Diponegoro.
Kegiatan ini berlangsung dalam 2 tahap, tahap pertama dilangsungkan pada hari Kamis 16 Desember 2021 yaitu sosialisasi pemanfaatan eceng gondok sebagai bahan pakan ternak sekaligus sosialiasi pencegahan stunting dengan narasumber Andri Lis Ambarsari,ST , Nur Deliana Parahianti, A.Ks, Billy Firdiansyah dan Nova Rochmatul dengan moderator Khosyi Tiara. Setelah diberikan sosialisasi lanjut pada tahap kedua berupa pelatihan pemanfaatan eceng gondok sebagai bahan pakan ternak dengan narasumber Dwi Indah Melani dan dilaksanakan pada hari Minggu, 19 Desember 2021.
Para pejuang muda menyampaikan pada warga bahwa tanaman eceng gondok yang diolah dengan metode silase, fermentasi dan dibuat tepung daapt diolah menjadi pakan ternak, terutama kambing dan domba. Bukan hanya memberikan pakan saja, namun ternak yang mengonsumsi eceng gondok menjadi lebih sehat dan gemuk.
Tercatat 59 orang peserta antusias untuk mengikuti acara tersebut, terbukti sejak jam 9 pagi mereka sudah hadir memenuhi pendopo dusun, Salah seorang warga mengaku senang dan bersyukur mendapatkan wawasan tentang pola hidup bersih dan sehat serta pemanfaat eceng gondok yang selama ini belum mereka ketahui dapat diolah untuk pakan ternak dan ingin langsung mempraktekkan pada hewan ternak mereka.
Dr. Tri Siwi Agustina, SE, M.Si, sebagai mentor eksternal dari Pejuang Muda Kabupaten Sidoarjo menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya pada para Pejuang Muda Kabupaten Sidoarjo yang telah membuat aksi nyata untuk mengatasi masalah yang ditemui masyarakat dan hal inilah yang menjadi tujuan utama dari program Pejuang Muda. Program Pejuang Muda ini diinisiasi oleh Kemensos RI – Kemendikbud RI dan Kemenag RI. Terdapat 4 alternatif program sosial yang dapat dipilih untuk dijalankan para Pejuang muda yaitu : Pengembangan Program Bantuan Sosial, Pemberdayaan Fakir Miskin dan Lansia, Pola Hidup Sehat dan Kesehatan Lingkungan dan Pejuang Muda Kabupaten Sidoarjo memilih program yang terakhir, yaitu Pola Hidup Sehat dan Kesehatan Lingkungan.
Lebih lanjut, dijelaskan oleh Dr. Siwi bahwa project yang dilakukan Pejuang Muda Kabupaten Sidoarjo ini dinilai tepat karena sangat relevan di masa pandemi seperti sekarang dimana masyarakat dituntut untuk lebih waspada dan mengikuti protokol kesehatan seperti yang dianjurkan oleh pemerintah. Hingga saat ini, Indonesia masih terus berjuang untuk melawan penyebaran virus COVID-19. Hal tersebut tentu tidak mudah, oleh karena itu perlu adanya upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai tata cara hidup bersih dan sehat demi memerangi penyebaran virus COVID-19.
Pejuang Muda Kabupaten Sidoarjo sendiri terdiri dari 19 orang mahasiswa dari berbagai lintas disiplin ilmu dan perguruan tinggi yakni Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Universitas Airlangga, Universitas Brawijaya, Universitas Diponegoro, Universitas Indonesia, Universitas Jember, Universitas Merdeka Malang, STAI AN Najah Indonesia Mandiri Sidoarjo, STIESIA, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, UNTAG Surabaya, UISI Gresik, ITSNU Pasuruan, dan Poltek Kesejahteraan Sosial Bandung. Mereka menjalankan tugas sejak 13 Oktober hingga 20 Desember 2021 dimana saat menjalankan tugasnya mereka berkolaborasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Sidoarjo dan para stakeholders untuk menyusun program – program yang relevan dengan permasalahan sosial di Kabupaten Sidoarjo. (*)