Home Rumah Sastra New Normal Travel, Threat or Opportunity

New Normal Travel, Threat or Opportunity

579 views
0
SHARE

primaradio.id – Sektor pariwisata menjadi salah satu sektor yang dihantam virus Corona. Sederet pembatasan perjalanan membuat orang tak bisa berlibur, alhasil membuat industri pariwisata tak bisa bergerak.

Namun seiring dengan berjalannya waktu, pemerintah sudah mulai menggerakkan kembali sektor pariwisata secara perlahan, namun pasti. Tentunya dengan sederet protokol kesehatan yang ketat.

Rasa optimisme bangkitnya industri pariwisata pasca pandemic Covid-19 juga nampak terungkap dari seorang General Manager TX Travel Jawa Timur, Herlinah Djoni.

Dalam program Happy Talk pada Kamis, 30 Juli 2020, bertema “New Normal Travel, Threat or Opportunity” Herlinah mengungkapkan keyakinannya bahwa dunia pariwisata khususnya bisnis travel bakal kembali bangkit.

“Kalau saya tetap optimis. Kejadian ini tidak hanya tahun ini saja, berapa tahun lalu juga pernah ada. Cuma ini memang yang sangat berdampak di bisnis travel dan pariwisata, “ungkap Herlinah.

Sembari ngobrol santai bersama host, Herlinah menceritakan kilas balik perjalanan bisnis travelnya ketika dihantam pandemi Covid-19.

“Jadi gara-gara pandemi Covid-19 yang sangat berdampak adalah bisnis travel dan airlines bahkan seluruh dunia merasakan dampaknya.

Masih kata Herlina, “Dulunya rame-rame Januari, Februari. Itu karena ada promo tiket. Namun pada pertengahan bulan Maret mulai muncul larangan bepergian akibat virus Corona yang semakinmeluas di Indonesia dan berbagai Negara di dunia. Di situlah awal kejatuhan bisnis pariwisata dan travel khususnya, “tutur Herlinah.

Layaknya bisnis lainnya yang memilih merumahkan karyawan, Herlinah pun memutuskan untuk menutup kantornya, namun karywan tetap beraktivitas di rumah atau Work from Home(WFH).

“Saya mengambil sikap pada pertengahan Maret itu dengan menutup kantor namu tetap melayani refund tiket, “tambahnya.

“Kantor tutup mulai 15 Maret 2020 sampai 15 Juni 2020, tapi karyawan tetap saya gaji, “jelasnya.

Hal yang paling menyedihkan kata Herlinah, ketika sesama rekan bisnis travel harus melawan kebangkrutan dengan banting setir mengupayakan apa saja yang bisa membuat perusahaan tetap hidup.

Banyak rekan sesama bisnis perjalanan banting setir berubah jadi restoran, Perusahaan Otobus (PO) jualan makanan, face shield, masker sampai disinfektan demi bisa menjaga urat nadi bisnisnya tetap berdenyut.

Untunglah saat ini, pemerintah mulai membuka diri dan beradaptasi dengan kondisi yang ada. Dengan menerapkan Adaptasi kebiasaan baru (AKB) atau dikenal dengan New Normal, tentunya menjadi angin segar bagi bisnis pariwisata.

Herlinah mengakui bisnis travel di era New Normal saat ini merupakan sebuah tantangan sekaligus kesempatan.

“Kita sudah mengalami ancaman kebangkrutan. Namun kita harus tetap optimistis semua ini terjadi karena Tuhan, Tuhan sendiri yang akan menyertai dan pasti ada jalan keluarnya, “ungkap Herlinah.

“Usai pandemi Corona, menjadi sebuah kesempatan untuk menuai kembali. Saya yakin tuaiannya itu pasti ada, “tandasnya.

Happy Talk:

Program Happy Talk merupakan sebuah program kerjasama Prima Radio Surabaya dengan Happy Family Center.

Happy Talk hadir setiap hari Kamis, pukul 20-21 Wib membahas seputar prestasi, sensasi dan kontroversi dari narasumber yang kompeten. Dapatkan informasi dan pelajaran yang tak ternilai dari perbincangan yang hadir selama 60 menit ini yang akan dipandu oleh Yohannes Albertus.

Line interaktif 031 7388500, 0811301038 (WA) atau bisa live FB di Prima Radio Surabaya. (bee)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here