primaradio.id – Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Machfud Arifin melepas pergeseran pasukan dalam rangka pengamanan TPS di Lapangan Mapolda Jawa Timur, Senin (25/6). Tambahan personil ini ditujukan untuk penebalan yang ada di Polres maupun di TPS.
“Pergeseran kekurangan daripada di TPS 1.115 personil yang akan digeser ke Polres termasuk yang ada, di Madura personil penebalan yang di Polres maupun di TPS”, kata Kapolda Irjen Pol Machfud Arifin saat ditemui setelah menjadi instruktur upacara pergeseran pasukan di Mapolda Jawa Timur.
Total sebanyak 1.115 personil yang akan digeser ke beberapa Polres yang ada di Jawa Timur, antara lain Bangkalan, Sampang, Sumenep, Pamekasan, Bondowoso, Lumajang, Probolinggo Kota. Pengiriman personil ini untuk memenuhi permintaan beberapa Polres untuk penebalan karena personilnya yang kurang, baik itu di TPS dan di Mako.
Selain itu penggeseran pasukan ke Madura juga digunakan patroli gabungan untuk mengantisipasi dan mencegah niat niat jahat.
Dalam kesempatan ini Kapolda Jawa Timur juga menyampaikan tidak ada perbedaan daerah terkait daerah rawan konflik karena semua sudah dipersiapkan dengan baik. Daerah rawan koflik tersebut dapat dilihat dari pemilu masa lalu adakah konflik atau tidak. Namun Kapolda menggaris bawahi antisipasi pasca penetapan perolehan suara.
“Mudah-mudahan kedewasaan masyarakat Jawa Timur sudah baik, hanya perlu yang diantisipasi adalah pasca penetapan perolehan suara karena orang merasa dirinya masing masing menang, begitu dinyatakan kalah nanti banyak menyalahkan pihak”, imbuh Irjen Pol Machfud Arifin.
Irjen Pol Machfud Arifin juga menegaskan semua Aparat keamanan, TNI Polri dan ASN akan bersikap netral, karena sanksi berat akan diberikan oleh Kapolri jika bersikap tidak netral. Sikap ini juga didukung oleh Gubernur Jawa Timur, Soekarwo yang berharap kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) menjaga betul sikap netralitasnya.
“Kepada ASN terutama jaga betul netralitas”, perintah Sorkarwo saat ditemui di Mapolda Jawa Timur. (alf/bee)
