primaradio.id – Pertumbuhan kredit perbankan di Jawa Timur turun sebesar 0,97 persen menjelang Bulan Suci Ramadhan 2015. Pertumbuhan kredit saat ini menjadi hanya 11,07 persen dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya mencapai 12,04 persen.
Menurut Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Syarifuddin Bassara menyatakan, memasuki awal triwulan II tahun 2015 kondisi bank umum di Jawa Timur masih tumbuh terbatas. Hal itu terlihat baik untuk perkembangan Dana Pihak Ketiga (DPK) maupun kredit. Performa DPK atau Dana Pihak Ketiga tumbuh sebesar 15,93 persen (yoy) atau lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya sebesar 17,56 persen.
Situasi perbankan di Jatim tersebut seiring dengan suku bunga kredit yang masih cenderung stabil. Padahal, suku bunga acuan (BI Rate) sudah diturunkan sejak Februari 2015 menjadi 7,50 persen. Suku bunga rata-rata tertimbang DPK untuk bulan April 2015 sebesar 4,49 persen atau turun dua basis poin (bps) dari bulan sebelumnya. Akan tetapi, tambah dia, suku bunga rata-rata tertimbang kredit pada April 2015 justru meningkat sebesar satu bps menjadi 12,35 persen. Hal tersebut didorong oleh peningkatan dua bps pada suku bunga rata-rata tertimbang kredit modal kerja.
Syarifuddin juga menambahkan, terjadinya penurunan angka pertumbuhan kredit juga disebabkan melambatnya kredit sektor utama. Seperti perdagangan dan industri pengolahan yang mendominasi penyaluran kredit perbankan di Jatim. Sektor perdagangan hanya mampu tumbuh 0,28 persen (mtm) pada April 2015 atau lebih rendah dibandingkan sebelumnya sebesar 2,47 persen (mtm).
Meski demikian, stabilitas sistem perbankan Jatim masih cukup aman di mana Non Performing Loan (NPL) berada di level 2,18 persen. Hal itu karena terjadi peningkatan di beberapa sektor tetapi dalam batas wajar seperti sektor industri pengolahan dan perdagangan.






