primaradio.id – Wakil Presiden Jusuf Kalla menghadiri puncak peringatan Hari Peduli Sampah nasional di Taman Surabaya, tepatnya di kawasan kenjeran Surabaya.
Dalam sambutannya Wapres minta masyarakat bersahabat dengan sampah bukan menjadiknanya lawan karena sampah akan selalu dihasilkan setiap hari, dan merupakan bagian dari kehidupan masyarakat.
“Kita tidak mungkin membersihkan sampah. Kita tidak mungkin meniadakan sampah, karena sampah bagian dari kehidupan. Sampah juga berubah jenisnya dari waktu ke waktu , karena itu pengelolaan sampah juga harus berubah sesuai dengan zamannya. kata Jusuf Kalla.
Selain menghadiri puncak peringatan Hari Peduli Sampah nasional di Taman Surabaya yang ada di kawasan kenjeran, Wakil presiden Jusuf Kalla juga melakukan penandatanganan prasasti Pusat Daur Ulang Sampah di Jambangan, yang mampu mendaur ulang sampah 20 ton per hari.
Sementara itu Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya menambahkan, masalah sampah masih perlu medapatkan perhatian, terutama jika dikaitkan dengan agenda nasioanl yang berhubungan dengan target destinasi wisata. Menurut Siti Nurbaya, sampah kota masih banyak masalah, dan belum dapat diselesaikan secara tuntas dan ideal oleh para pimpinan di setiap daerah. Tapi pemerintah merasa bersyukur sudah ada beberapa kota yang menjadi pioneer proyek pengelolaan sampah seperti Surabaya, Malang, Depok, Balikpapan, Makassar, Jakarta Pusat, Jakarta Barat dan beberapa kota lainnya.
“Secara nasional sampah yang dihasilkan mencapai 65 juta ton setahun masih didominasi sampah organik sebanyak 60 persen dan sampah plastik sebanyak 40 persen.” kata Siti Nurbaya. (bee/joe)
