primaradio.id – Nilai tukar Rupiah mulai bergerak di atas Rp14 ribu menjelang akhir tahun. Bahkan, pada kuartal terakhir tahun ini, Rupiah sempat menyentuh angka Rp14.697 per USD.
Menurut Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowadojo mengatakan bahwa pelemahan nilai tukar Rupiah ini terjadi karena beberapa faktor seperti utang jatuh tempo Indonesia serta rapat akhir tahun FOMC (Federal Open Market Committee).
Agus pun mengklaim keadaan ini belum berada dalam level yang mengkhawatirkan. Pasalnya, Rupiah diprediksi akan kembali membaik setelah the Fed memastikan kenaikan suku bunganya pada akhir tahun ini.
Sekedar diketahui, suku bunga the Fed diperkirakan akan mengalami kenaikan hingga 1,125 persen pada akhir tahun 2016 dan mencapai 2,625 persen pada akhir tahun 2017. Rupiah pun diprediksi akan terus mengalami volatilitas hingga the Fed memastikan kenaikan suku bunga.






