primaradio.id – Pemangkasan anggaran sebesar Rp 133 Triliun oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani, diantisipasi oleh Bank Indonesia Jawa Timur agar tidak berdampak pada pertumbuhan ekonomi Jawa Timur.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur, Benny Siswanto, mengatakan, pemangkasan anggaran tentunya membuat proyeksi pertumbuhan ekonomi akan terkoreksi. BI Jatim sendiri mencatat selama triwulan pertama tahun ini ekonomi Jatim mencapai 5,3 persen, melambat dibandingkan triwulan empat tahun 2015 yang mencapai 5,9 persen.
Benny Siswanto, juga menambahkan, meski ada pemangkasan anggaran namun Bank Indonesia Jawa Timur tetap optimis pertumbuhan ekonomi Jawa Timur tahun ini bisa mencapai 5,8 sampai 6 persen. (Trs/Joe)






