Home prima news BERANI BICARA: Peran Ayah dalam menyiapkan Anak ASD (Autisme Spectrum Disorder) memasuki...

BERANI BICARA: Peran Ayah dalam menyiapkan Anak ASD (Autisme Spectrum Disorder) memasuki Dunia Kerja.

10 views
0
SHARE
Keterangan: (kiri) - Prof. Udijanto Tedjosasongko, drg., PhD, SpKGA, Subsp. PKOA(K), Guru Besar FKG Universitas Airlangga Surabaya. (tengah) - Sukur, S.Pd., MM, Pelaku Industri/Usaha yang mempekerjakan anak ASD/anak Autis

Surabaya: Sahabat Prima, Selama kita hidup di dunia ini, banyak cerita kehidupan yang kita alami ya. Baik suka maupun duka. Cerita Hidup itu, memproses kita supaya menjadi manusia yang lebih baik dari waktu ke waktu. Kita diijinkan diproses oleh Tuhan, sedemikian rupa supaya kita semakin sama dan serupa dengan-Nya. Karena pada dasarnya kita manusia yang fana ini diciptakan menurut gambar dan rupa Allah.

Sukur S.Pd., MM., yang dulu bekerja di sebuah institusi di Bontang, Kalimantan Timur, memutuskan keluar dari pekerjaannya demi membesarkan buah hatinya yang merupakan anak ASD. Pengorbanan yang besar, bukti cinta kasih orang tua pada anaknya. Sementara istrinya masih bekerja sebagi guru.

Sahabat Prima, Sukur bercerita di studio Prima Radio Surabaya, panjang lebar soal kondisi hidupnya dalam mendidik anak pertama yang ASD ini. “Wah kalau sudah tantrum gitu wis kayak (maaf) binatang. Seperti bukan anak manusia gitu. lari, loncat kesana kemari. Tidak ada kontak mata. Menanggis, teriak, gitu Mas. Nah…sebagai orang tua tentu takut, kuatir melihat kondisi anak seperti itu. Akhirnya kami balik ke kampung halaman dan tinggal sampai sekarang di Malang, Jawa Timur ini.”

Bagaimana masa depan anak ASD ini?, begitu salah satu kecamuk di benak orang tua yang memiliki anak ASD ini. Hal yang sama juga dirasakan oleh Sukur. “Banyak proses hidup yang kami lakukan. Kami mau anak kami yang pertama ini bisa berdikari dengan bekal hidupnya nanti. Syukur Alhamdulilah…., anak kami adam yang sekarang sudah berumur 27 tahun sudah bisa ditata dan bisa bekerja dengan baik di Tani Market ini. Kelebihan dari anak ASD kalau bekerja itu datang tidak terlambat, kerjanya teliti, serius, asal sdh kita kasih tau soal pola kerjanya. Pulang juga sesuai jam kerjanya.”

Keterangan: Salam Inklusi.

“Konsumen yang beli dari orang sekitar juga dari luar daerah. Menurut tetangga, anak kami adam sudah banyak berubah, sudah tidak seperti dulu Mas.Kami bersyukur sekali.”

Sukur menerapkan 7 hal dalam menyiapkan anaknya yang ASD ini dengan:
1. Ketrampilan Akademis Fungsional.
2. Ketramp[ilan Komunikasi.
3. Ketrampilan Interpersonal
4. Ketrampilan Kemandirian.
5. Ketrampilan mengisi waktu luang.
6. Ketrampilan Integrasi Sosial.
7. Ketrampilan Vokasi.

“Berita bagusnya itu: karyawan Autistik itu sangat disiplin, dan selalu tepat waktu,” ungkap Sukur.

Keterangan: Penuh Semangat menyebarkan Salam Inklusi.

Sahabat Prima, sejak 2019 sampai sekarang, Sukur memiliki karyawan sebagian ABK dan sebagian lagi non ABK. Sehingga dikenal sebagai sosok Pelaku Industri/Usaha yang mempekerjakan anak ABK Autis.

“Di daerah-daerah, orang tua yang belum paham soal autis ini menganggap anaknya itu sakit jiwa/gila, bahkan dianggap kesurupan roh jahat. Bahkan ada yang masih dipasung smpi skrng, karena tidak mau jd korban bullying orang lain atau menyakiti diri sendiri dan orang lain.”, kata Sukur.

Sahabat Prima, di Surabaya ini, ada Komunitas A.S.A (Ayah Sahabat Autisme), yang sebagai inisiatornya adalah
Prof. Udijanto Tedjosasongko, drg, PhD, SpKGA, Subsp.PKOA(K) – Guru Besar FKG UNAIR, yuk join Para Ayah yang dalam keluarganya diberi diberi kepercayaan oleh Tuhan, memiliki anak Autis. Karena Komunitas A.S.A, ini ada untuk menjadi Wadah yang inklusif, suportif, dan inspiratif bagi para Ayah dalam mendampingi anak ASD, sehingga tercipta keluarga yang kuat, harmonis, dan berdaya. (AP)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here