Surabaya: Sahabat Prima, kalau anda sekarang ini berkecimpung di Dunia Industri, seperti: Oil & Gas, Power Plant, Steel Mill, Paper Mill, Mining, atau F&B, so harus perhatikan dengan seksama mesin industrinya ya.Terutama tingkat kebersihan oli dijaga antara Nas5 – Nas 7dan kandungan air di oli dijaga mendekati kondisi oli barunya sekitar 200 ppm, agar oli bekerja maksimal dan umur oli bisa maksimal.
Pasti Sahabat Prima, sangat memahami soal itu ya. Cuman anehnya kenapa ya seringkali kecolongan atau ada kejadian berulang terus menerus dalam tahun yang sama. “Banyak loh, kasus yang terjadi di lapangan. Lebih dari 1x di tahun yang sama, mesin industrinya/mesin pabriknya itu bermasalah,” kata Pak Tjia Tjo Hui, ST. Akrab dipanggil Pak Sufianto, Owner PT. Fluida Deconta. Sebuah Perusahaan yang sudah berkecimpung di bidang Oil Purification Experience, sejak tahun 2002 ini.
Wah sudah 22 tahun ya, ternyata Pak Tjia jadi “Dokter Spesialis Purifikasi Oli”, buat mesin-mesin Industri di Indonesia.
Kasus yang sering terjadi itu, entah karena Human Error, atau kasus lainnya, seperti pemakaian jenis oli yang kurang tepat, pemakaian zat aditif yang kurang cocok, mesin yang kemasukan air, oli sampai kehabisan (kesatan) dan masih banyak lagi lainnya. Cuman yang jelas kejadian yang sama kok yang berulang terus. Sehingga menyebabkan “Down Time”, yang itu tentu menimbulkan kerugian milyaran bahkan trilyunan rupiah per hari di industri
Contoh real kasus ini (seperti terlihat dalam foto), solusi nyata sesuai dengan faktanya ini. Bukan hanya katanya, Sahabat Prima bisa melihat kondisinya ya. Oli hidrolik yang bermasalah tingkat kebersihan oli kotor di Nas 9 dan kontaminasi air 5000 ppm di oli, Lalu di treatment dengan layanan yang dilakukan Pak Tjia ini, terlihat jelas perbedaannya.
Coba cermati fotonya itu Sahabat Prima.botol kiri kondisi oli sebelum dipurifier foto kanan kondisi oli setelah dipurifier.

Kesalahan juga yang sering dilakukan waktu pembersihan mesin industrinya itu Sahabat Prima, yang perlu diperhatikan, banyak SDM nya yang belum mengerti memakai lap kain majun, atau kain gombal yang tidak dipakai tapi tentu saja yang bersih ya. Itu yang dipakai buat lap. “Itu “Big Mistake”/salah besar, “, kata Pak Tjia. Loh kok bisa? iya…karena ketika di lap, dalam mesin industri itu bagian dalamnya ada gerigi halus yang tidak kasat mata tapi ketika diraba, terasa kasar sebetulnya. Nah…serat kain majun rontok tentu saja menempel di dalam mesin itu/tangki yang dibersihkan itu. Tentu saja ketika diberikan oli baru maka serat kain td tercampur dengan oli dan itu yang menyebabkan mesin jd bermasalah, ” kata Pak Tjia.
“Sebaiknya waktu membersihkan pakai yang sapu karet, finishing pakai lap kanebo beberapa kali pakai ganti lap kanebo baru. Nah…itu relatif aman buat membersihkannya, atau bisa juga bagian dinding tanki oli dibilas dengan oli baru menggunakan flushing unit bertekanan memakai filter oli 3mikron “jelas Pak Tjia.
Wah… ternyata so complicated ya Sahabat Prima. Cara membersihkan saja ada SOP nya ya. Tapi itulah contoh kecil yang dialami di Dunia Industri. Perlu dijaga dan dirawat sebaik mungkin mesin pabriknya supaya meminimalkan terjadi stop produkai mendadak / Down Time.
So, Sahabat Prima, buat anda pelaku di dunia industri, ini merupakan langkah solusi yang tepat, terukur, dan terbukti untuk safety bisnis anda ya. (AP).






