primaradio.id – Gabungan Pengusaha Farmasi Jawa Timur mengaku tingginya ketergantungan industri farmasi dalam negeri terhadap bahan baku impor disebabkan karena tidak adanya proteksi pemerintah terhadap investor lokal. Di Jawa Timur sendiri, bahan baku obat 90 persennya berasal dari impor.
Menurut Ketua Gabungan Pengusaha Farmasi Jawa Timur, Paulus Totok Lusida mengatakan bahwa pengusaha di Jawa Timur masih mengimpor bahan baku obat dari beberapa negara Eropa dan Asia. Diantaranya Jerman, China, dan India.
Totok juga menambahkan, mengenai paket ekonomi jilid VI terkait penyederhanaan perizinan di Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), diyakini akan membantu industri farmasi. Paket ini akan meringankan biaya pengadaan bahan baku obat. Pengadaan bahan baku jadi lebih irit. Tapi kita masih tunggu juklak (petunjuk pelaksanaan).(zum/nji)






